Sendawar – Dalam upaya memperkuat budaya integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan kerja, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kutai Barat menggelar rapat penyatuan persepsi dan sosialisasi pengendalian gratifikasi pada Kamis (04/07/2025) di Ruang Rapat Besar DPUPR.Acara dibuka oleh Kepala Dinas, Leonard Yudiarto, S.E., M.E., CGCAE, dan dilanjutkan dengan pemaparan oleh Sekretaris Dinas, Christian Gamas, S.H., S.T., M.M., yang menekankan bahwa pengendalian gratifikasi bukan sekadar kepatuhan administratif, melainkan komitmen moral ASN menjaga kepercayaan publik.
“ASN tidak hanya dituntut bekerja sesuai tugas pokok, tapi juga menjunjung tinggi etika. Menolak gratifikasi adalah bentuk nyata menjaga kehormatan jabatan dan institusi,” tegas Leonard.
🔍 Apa Itu Gratifikasi?Gratifikasi adalah pemberian dalam bentuk uang, barang, diskon, hiburan, fasilitas, atau keuntungan lainnya yang diterima oleh ASN karena jabatannya. Dalam konteks hubungan kerja dengan penyedia barang/jasa atau mitra kerja, semua bentuk pemberian wajib dicurigai sebagai potensi gratifikasi.
📌 Langkah-Langkah Pengendalian Gratifikasi
Kenali bentuk-bentuk gratifikasi dan perbedaan dengan hadiah pribadi.Tolak setiap pemberian yang terkait tugas/jabatan.Laporkan gratifikasi yang terlanjur diterima melalui:
UPG Inspektorat Daerah Kutai Barat
Aplikasi GOL KPK
📣 “Gratifikasi Bukan Hadiah — ASN Berintegritas Menjaga Kepercayaan”
Tagline ini menjadi pengingat utama dalam paparan yang disampaikan, sejalan dengan arahan nasional dalam gerakan antikorupsi. Sosialisasi juga disertai contoh-contoh nyata yang sering terjadi dalam kegiatan OPD, termasuk konsumsi rapat, cinderamata, hingga fasilitas perjalanan dinas.
Rapat juga membahas:
Penataan SPPD berbasis Perbup Perjadin lalu Penyatuan persepsi atas pajak makan minum rapat (PPh 23 dan PBJT 10%)
Dengan kegiatan ini, DPUPR Kutai Barat menegaskan komitmennya sebagai instansi yang mengedepankan etika, transparansi, dan akuntabilitas. Pesan akhirnya jelas: “Integritas itu keren. Tolak gratifikasi itu berani!”
Materi :
Dokumentasi :

