Infrastruktur Sanitasi Dorong Percepatan Penurunan Stunting di Kutai Barat

Dalam rangka mendukung program nasional percepatan penurunan stunting, Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2024 telah melaksanakan serangkaian pembangunan infrastruktur sanitasi dasar yang menyasar langsung kebutuhan masyarakat desa. Salah satu pendekatan strategis yang dilakukan adalah pembangunan Tangki Septik Kombinasi MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di wilayah yang rawan praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Tujuan: Mengakhiri BABS untuk Generasi Sehat

Kegiatan ini berfokus pada peningkatan akses sanitasi aman sebagai bagian dari intervensi sensitif penurunan stunting. Akses terhadap fasilitas MCK yang memadai menjadi salah satu faktor penting dalam menurunkan risiko penyakit infeksi berulang seperti diare dan cacingan, yang berkontribusi besar terhadap stunting pada balita.

Realisasi Kegiatan Tahun 2024: 6 Titik Pembangunan

Selama tahun 2024, sebanyak 6 titik pembangunan unit tangki septik kombinasi MCK telah dibangun secara bertahap di enam lokasi strategis di lima kecamatan, menjangkau 100 KK secara langsung. Setiap unit MCK dibangun dengan sistem tangki septik terstandar, cat pelapis anti-jamur, dan kran air bersih. Desainnya disesuaikan dengan karakteristik lahan kampung dan dipastikan mudah dijangkau oleh masyarakat penerima manfaat.

Dampak dan Harapan

Pembangunan ini telah berhasil mengurangi praktik BABS di kampung-kampung tersebut secara signifikan, sekaligus menjadi sarana edukasi penting dalam mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui inovasi sanitasi ini, Cipta Karya membuktikan peran strategisnya dalam upaya lintas sektor untuk membangun generasi Kutai Barat yang lebih sehat dan bebas stunting.

Galeri Kegiatan

Keberlanjutan Pada 2025

Pada 14-15 Mei 2025 telah dilakukan pembekalan untuk Tim Fasilitator Lapangan yang berasal dari masyarakat umum oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Barat untuk melaksanakan pembangunan serupa pada tahun 2025. Seluruh program dan kegiatan ini mengedepankan prinsip swakelola tipe IV sesuai arahan LKPP, yang melibatkan komunitas lokal dan organisasi masyarakat sebagai bagian dari pelaksana kegiatan. Pendekatan ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan rasa memiliki atas infrastruktur yang dibangun.

Penutup

Capaian ini adalah hasil sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat kampung, dan dukungan lintas bidang dalam lingkup Dinas PUPR. Ke depan, pembangunan serupa akan terus diperluas menjangkau wilayah prioritas lain, guna mewujudkan Kutai Barat yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
1
Hubungi saya
Halo, apa yang bisa saya bantu?